Banyuwangi - Menangkal persebaran ideologi radikal di akar rumput, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Kecamatan Banyuwangi menggelar kajian Aswaja bulanan di setiap ranting NU se-Kecamatan Banyuwangi
Bulan ini dilaksanakan di Masjid al-Ikhlas Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Banyuwangi, Sabtu (19/10/2019) malam yang dihadiri langsung oleh ratusan warga nahdliyin setempat. Hadir pula dalam kajian tersebut Sekretaris MWC NU Kecamatan Banyuwangi Nano Hermawan.
Saat dimintai keterangan, Ketua Lakpesdam Kecamatan Banyuwangi Ahmad Sukardi menyebutkan pentingnya kegiatan kajian bulanan tersebut dilakukan. Latarbelakang tersebut berawal dari keprihatinan bahaya ideologi radikal dan teror yang meresahkan masyarakat di akar rumput.
"Saat ini mereka yang berpaham radikal telah berani terang-terangan melaksanakan aksi teror dan doktrin ideologi islam radikal wajah beringas di tengah masyarakat," ujar Sukardi.
Sehingga, kajian Aswaja yang diinisiasi oleh pengurus Lakpesdam menjadi penting dilaksanakan tiap bulan di masing-masing ranting. Selain untuk secara langsung menangkal, ihwal ini menjadi penyemaian kuat pemahaman islam yang membawa rahmat dan keberkahan di tengah kehidupan sosial saat ini yang terus dinamis.
"Alhamdulillah, sudah diprediksi jamaah nahdliyin antusias. Apalagi sekarang di Karangrejo. Karena memang dakwah kajian seperti ini sudah ditunggu oleh masyarakat akar rumput. Sekali lagi, kegiatan ini akan dilaksanakan pada setiap ranting NU se-Kecamatan Banyuwangi dan setiap bulan," jelas Sukardi menutup penjelasannya.
Sementara itu, Katib Syuriah MWC NU Kecamatan Fata Zamroni yang juga sebagai pemateri kajian menegaskan syiar agama yang ditauladankan oleh Rasulullah sarat dengan rangkulan penuh kesejukan.
"Bukan sebaliknya, yang melalui panggung khutbah masyarakat menyampaikan provokasi untuk saling menuding dan memerangi sesama umat muslim," Zamroni menjelaskan. "Apalagi sampai mencoba melakukan pembunuhan tokoh nasional, adalah fenomena yang patut menjadi kewaspadaan bersama."
Zamroni juga terlihat memutar satu buah film sebagai closing kajian malam itu. Film yang berdurasi 30 menit itu berisi tentang perkembangan dan kewaspadaan bersama ideologi radikal dan aksi teror saat ini yang terjadi di berbagai belahan dunia.
"Kepada generasi muda yang pesankan untuk terus belajar yang giat. Datangi majelis-majelis taklim yang mengajarkan dakwah penuh kebaikan dan kejelasan sanad keilmuannya. Karena ke depan tantangan semakin sulit," jelas Zamroni menutup sambutannya.
Kegiatan kajian Aswaja tersebut dihadiri langsung oleh Rais Syuriah NU Ranting Karangrejo Mohamad Samsul Huda beserta jajaran, Ketua Tanfidziyah Ranting NU Karangrejo Ahmad Thoyib beserta jajaran, dan Ketua Takmir Masjid al-Ikhlas Karangrejo Nasir Basrowi. (M. Sholeh Kurniawan)