TULISAN DI SUASANA MENDUNG....-UPZIS LAZISNU MWC BANYUWANGI

TULISAN DI SUASANA MENDUNG....

by Admin - 2020-07-06 17:13:23 364 Views
TULISAN DI SUASANA MENDUNG....

ingat dawuh mbh yai maimun zubair
Suatu saat di bulan Romadlon,  SyaikhoNA Maimoen Zubair tindhak menghadiri haul Mbah Idris Cepu.
 Pada acara tersebut Syaikhona menjelaskan tentang metode turunnya Al-Qur'an.

Beliau menjelaskan dua ayat dalam surat Al-Isro':

وبالحق أنزلناه وبالحق نزل وما أرسلناك إلا مبشرا ونذيرا. وقرآنا فرقناه لتقرأه على الناس على مكث ونزلناه تنزيلا.

Marilah kita ikuti penjelasan Beliau fersi tulisan
 HIKAM FAWAZI WA SYIFA
 
Pertama, Al-Qur’an turun secara lengkap dari Lauhul Mahfudz ke langit dunia atau disebut Baitul Izzah (بيت العزة). 

Oleh karena itu, bila mempunyai anak perempuan, jangan dinamakan Izzah, karena Izzah itu nama dari langit dunia. 

Tetapi namakanlah "Azzah", karena Azzah adalah nama perempuan.

خروا لعزة ركعا وسجودا.

Peristiwa ini terjadi pada bulan Romadlon, tepatnya malam Lailatul Qodar. 

Metode ini disebut dengan "Anzala" (أنزل).

Dalam ilmu shorof, kata asal dari kata Anzala adalah Nazala Fi'il Tsulasti Mujarrod yang ditambahi Hamzah Qotho' di depannya.

ينقل الثلاثي المجرد إلى وزن أفعل بزيادة همزة القطع في أوله، فله فوائد، منها للتعدية نحو أكرمت زيدا.

Pada ayat tersebut, Al-Qur'an mengibaratkan dengan kata Anzala, yang berarti menurunkan secara sekaligus.

Metode ini diisyaratkan dengan ayat:

وبالحق أنزلناه.

Ayat ini diperjelas dengan ayat:

إنا أنزلناه في ليلة القدر.
إنا أنزلناه في ليلة مباركة.
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن.

Kedua, Al-Qur'an itu diajarkan oleh guru, bukan dengan metode otodidak. Dalam hal ini guru Nabi Muhammad adalah Malaikat Jibril. 

Metode ini disebut dengan "Nazala" (نزل).

Kata Nazala dalam shighot ini mengikuti wazan Fa'ala yang ber-ta'ddi dengan huruf Jar Ba'.

Dalam ayat ini Al-Qur'an mengibaratkan dengan kata Nazala Bihi, yang berarti ada malaikat yang turun dengan membawa ayat-ayat Al-Qur'an dengan berangsur-angsur sedikit demi sedikit. 

Oleh karena itu, mempelajari Al-Qur'an harus dengan tuntunan guru yang ahli dalam bidang bacaan Al-Qur'an.

Metode kedua ini sangat erat berhubungan dengan metode ketiga.

Hal ini diisyaratkan dengan ayat:

وبالحق نزل، أي نزل به الروح الأمين، على قلبك لتكون من المنذرين بلسان عربي مبين.

Ketiga, Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun

Metode ketiga ini disebut dengan "Nazzala" (نزل) atau "Tanzil" (تنزيل). Hal ini diisyaratkan dengan ayat:

وقرآنا فرقناه لتقرأه على الناس على مكث ونزلناه تنزيلا

Dalam ayat ini Al-Qur'an mengibaratkan dengan kata "Nazzala" atau "Tanzil" yang berarti menurunkan secara berangsur-angsur, berkali-kali sedikit demi sedikit.

Ayat itu dikuatkan dengan ayat:

قل من كان عدوا لجبريل فإنه نزله على قلبك.

Dalam ilmu shorof, kata asal dari Nazzala adalah Nazala Fi'il Tsulasti Mujarrod yang ditambahi Tadl'if atau Tasydid pada Ain Fi'il-nya.

ينقل الثلاثي المجرد إلى وزن فعّل بزيادة التضعيف، فله فوائد منها: الدلالة على التكثير نحو قطع زيد الحبل أي جعله قطعا كثيرة.

Itulah penjelasan tentang metode turunnya Al-Qur'an. Yaitu pertama kali diturunkan secara lengkap sekaligus, kemudian disampaikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad berangsur-angsur selama tiga belas tahun sebelum hijrah dan sepuluh tahun setelah hijrah. 

Sedangkan kitab Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf diturunkan sekaligus. 

وقال الذين كفروا لولا نزل عليه القرآن جملة واحدة.

"Berkatalah orang-orang kafir: "Mengapa Al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?".

Sedangkan hikmah diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur-angsur adalah sebagaimana dawuh ALLOH:

كذلك لنثبت به فؤادك ورتلناه ترتيلا.

"Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar)".

Khusuuson... Syaikhuna kh. Maimun zubair... 
Alfatihah....... 
Semoga bermanfaat...


Share: