Tafsir Qur'an Karya Kiai Suhaimi Rafiudin, Kampung Melayu Banyuwangi-UPZIS LAZISNU MWC BANYUWANGI

Tafsir Qur'an Karya Kiai Suhaimi Rafiudin, Kampung Melayu Banyuwangi

by Admin - 2020-10-16 08:06:48 486 Views
Tafsir Qur'an Karya Kiai Suhaimi Rafiudin, Kampung Melayu Banyuwangi

Tak banyak ulama dari Banyuwangi yang membubuhkan pemikiran dan khazanah keilmuannya dalam bentuk karya tulis. Satu di antara sedikit tokoh tersebut adalah KH. Suhaimi Rafiudin. Ia banyak menulis terjemah, hasiyah, manaqib dan lain sebagainya. Sayangnya, tulisan kiai yang bertempat di Kampung Melayu tersebut masih berupa manuskrip. Tulisan tangan. Seperti halnya "Manaqib Syekh Saleh Syamsudin Lateng" yang saat ini, sedang proses editing oleh tim Komunitas Pegon untuk diterbitkan.

 

Karya lain dari kiai kelahiran Galis, Pamekasan pada 1919 yang cukup menarik lainnya adalah tafsir. Tak banyak ulama yang menulis tafsir al-Qur'an. Lebih-lebih ulama yang bermukim di Banyuwangi. Tafsir tersebut, kami temukan di musala di kediamannya. Masih berupa manuskrip yang ditulis dengan bolpoint dalam buku tulis bergaris ukuran 20.5 x 15.5 cm. Perlembarnya ada 28 garis.

Di halaman depan terdapat tulisan semacam judul berbunyi demikian:

تفسير القان الكريم بربهاسا ايندونسيا للعبد الفقير سحيمي رافع الدين حارة الملايو البايواني

[Tafsir al-Qur'anul Karim berbahasa Indonesia lil abdil faqir (hamba yang fakir) Suhaimi Rafiudin harratil (kampung) Melayu Banyuwangi]

Sebelum judul tersebut juga ada keterangan yang menjelaskan tentang ayat yang pertama kali turun. Ada yang berpendapat ayat pertama adalah surat al-Alaq. Adapula yang menyebut ayat pertama tersebut adalah al-Fatihah. Keterangan tampaknya merupakan tambahan yang disusulkan setelah penulisan selesai. Selain penempatannya janggal, juga tinta bolpointnya berbeda warna.

Dalam keterangan pembuka yang terletak di bawah judul, Kiai Suhaimi menyebutkan beberapa tafsir yang menjadi rujukannya. Ada sembilan yang disebutkan. Mulai dari tafsir yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, Tafsir Jalalain, Hasyiyah Jamal, Hasyiyah Showi al-Maliki, al-Wajiz fi Tafsiril Qur'anil Aziz, Tafsir al-Munir, Khozin, al-Baghawi dan Tafsir Ibnu Katsir.

 

Meski pada judul disebutkan berbahasa Indonesia, namun pada kenyataannya lebih dominan berbahasa Arab. Bahasa Indonesia hanya sebatas penjelasan tentang makna ayat dan sedikit keterangan. Selebihnya berisi penjelasan berbahasa Arab. Pendeketan yang dilakukan tak sekadar pendekatan linguistik. Namun juga ada keterangan-keterangan lain yang dirangkum dari berbagai kitab tafsir yang telah disebutkan. Namun, ada juga penjelasan orisinil dari Kiai Suhaimi sendiri dalam mengelaborasi sebuah ayat.

 

Untuk tafsir surat al-Fatihah sendiri, santri Kiai Saleh Lateng tersebut, menuliskannya hingga halaman 21 dan setengah halaman 22. Kemudian dilanjutkan oleh Surat al-Baqarah tanpa jeda. Hanya dibatasi garis begitu saja. Sayangnya, untuk surat kedua tersebut hanya sampai ayat ke 36. Entah kenapa tafsir yang disebut Juz Awal tersebut hanya berhenti pada ayat tersebut. Hingga di penghujung ayat tersebut, ada 198 halaman yang dipergunakannya.

 

Meski tak sempurna, tafsir ini merupakan satu mozaik penting dalam khazanah intelektual ulama Banyuwangi. Adakah para pihak yang berminat untuk mentahqiq atawa menelitinya lebih lanjut? Monggo.


Share: